Saudara, kita sering mendengar kata ini. Tiap hari, tiap jam, tiap
menit, bahkan tiap detik kita mungkin bertemu dengan saudara kita. Baik
saudara kandung yang satu rumah dengan kita ataupun saudara yang tidak
satu rumah dengan kita, yang rumahnya jauh dengan kita. Disini kita akan
melihat saudara yang dihimpun dalam wadah Persaudaraan Setia Hati
TERATE. PSHT yang telah menjadikan kita semua sebagai satu saudara.
Persaudaraan yang seperti saudara satu kandung bahkan bisa lebih. Kita
yang tidak saling mengenal sebelumnya, sekarang bisa saling kenal bahkan
bisa saling bersaudara. Kita yang mungkin hanya sebagai teman
sebelumnya, sekarang pertemanan itu menjadi lebih dalam ikatan
persaudaraan. Bahkan kita yang memang sudah bersaudara sebelumnya,
sekarang persaudaraan itu menjadi lebih erat lagi dalam wadah PSHT.
Saudara-saudara kita tersebut merupakan hadiah dari Yang Di Atas buat
kita. Seperti hadiah, ada yang bungkusnya bagus/menarik dan ada pula
yang bungkusnya kurang menarik. Yang bungkusnya bagus punya wajah yang
rupawan dan yang bungkusnya kurang menarik punya wajah yang biasa saja.
Tetapi kepribadian adalah sisi yang berbeda dari apa yang terlihat dari
luar. Dua yang berbeda itu bisa saja memiliki kepribadian yang menarik
atau kepribadian yang biasa saja, atau bahkan menjengkelkan bagi kita.
Seperti hadiah pula, ada yang isinya bagus dan ada pula yang isinya
jelek yang kurang kita sukai. Yang isinya bagus punya jiwa dan hati yang
begitu indah sehingga kita terpukau. Ketika kita berbagi rasa
dengannya, ketika kita tahan menghabiskan waktu berjam-jam untuk saling
berbagi bersama, bercanda dan tertawa bersama, bercerita dan saling
menghibur, menangis bersama, kita menyayangi dia, dan dia menyayangi
kita.
Yang isinya jelek/buruk punya jiwa dan hati yang terluka. Begitu
dalam luka-lukanya sehingga jiwa dan hatinya tidak mampu lagi mencintai
dan menyayangi saudara-saudaranya yang lain. Hal ini justru karena ia
tidak merasakan cinta dan kasih sayang dalam hidupnya. Kita sering
menerima sebuah sikap penolakan, dendam, kebencian, iri hati,
kesombongan, amarah, dan lain-lain dari dirinya. Sehingga membuat kita
yang sebagai saudaranya tidak suka dengan jiwa dan hati yang semacam
ini, kita pun mencoba menghindar dari mereka. Sayangnya kita tidak tahu
bahwa semua itu bukanlah karena saudara-saudara kita tersebut pada
dasarnya buruk. Tetapi ketidakmampuan jiwa dan hatinya memberikan cinta
dan kasih sayang. Justru itu ia membutuhkan cinta dan kasih sayang kita
sebagai saudaranya. Membutuhkan empati dari kita, kesabaran dan
keberanian kita sebagai saudaranya untuk mendengarkan luka-luka terdalam
yang memasung jiwa dan hatinya.
Bagaimanapun juga, mereka semua adalah saudara-saudara kita yang
merupakan hadiah buat kita. Entah bungkusnya bagus ataupun kurang
menarik. Entah isinya bagus atau buruk. Mengapa kita harus tertipu oleh
kemasan? Hanya ketika kita bertemu antara jiwa dengan jiwa, hati dengan
hati, kita tahu hadiah sesungguhnya yang sudah disiapkan-Nya buat kita.
Karena persaudaraan didalam PSHT tidak memandang “siapa aku” dan “siapa
kamu”, “apa latar belakangmu” dan “apa latar belakangku”. Persaudaraan
didalam PSHT adalah suatu persaudaraan yang berasal dari hati sanubari
setiap anggota/Warganya masing-masing.
Berikanlah makna di dalam kehidupan kita bukan hanya untuk diri
sendiri melainkan juga untuk membahagiakan saudara-saudara kita sesama
anggota/Warga PSHT maupun sesama umat manusia lainnya di dalam
lingkungan kehidupan kita. Berikanlah waktu kita dengan rasa cinta kasih
dan kasih sayang. Tetapi ingatlah bahwa cinta kasih dan kasih sayang
tersebut haruslah ada batasnya. Jangan terlalu berlebih-lebihan. Seorang
saudara sama seperti satu permata yang tak ternilai harganya. Marilah
kita lebih pererat lagi persaudaraan kita. Persaudaraan yang kekal dan
abadi takkkan hilang terhapus oleh waktu walaupun jarak serta raga
terpisahkan. Persaudaraan antara jiwa dengan jiwa, hati dengan hati.
Saudara yang lebih tua menyayangi saudara yang lebih muda. Sebaliknya
saudara yang lebih muda harus bisa menghormati saudara yang lebih tua.
Tetapi saudara yang lebih tua jangan sampai semena-mena dan bersifat
diktator dengan penghormatan tersebut.
Kita harus ikut senang dan gembira jika melihat saudara kita sedang
senang dan gembira. Jangan iri jika melihat saudara kita sedang senang
dan gembira. Kitapun juga harus bisa ikut merasakan kepedihan dan
kesakitan saudara kita jika saudara kita tersebut sedang mengalami suatu
masalah/kesulitan. Bila ada masalah diantara kita sesama saudara PSHT
maupun dengan orang lain yang bukan Warga PSHT, marilah kita selesaikan
secara bersama-sama dengan cara yang laksana dan bijaksana.
Marilah kita jaga bersama hubungan persaudaraan ini. Semoga hubungan
tali persaudaraan, hubungan tali silaturahmi diantara kita akan semakin
erat dan tetap terjaga. Dan jayalah SH Terate untuk
selama-lamanya……….!!! Amin.